in ,

Cerita Horor – Gurgles and Bugman | Creepypasta

8970127 1735905577532 8a067a7e8b97

CERITA

Setelah kejadian terakhir itu, orang tuaku menceritakan cerita masa kecilku.

Saat kamu berumur lima tahun, otakmu masih belum berpengalaman untuk menelaah dan berpikir logis. Setelah bertahun-tahun berlalu, hal-hal detail pun mulai kabur dan terlupakan. Aku mengobrol dengan orang tuaku tentang hal ini dan aku menemukan kembali memori yang hilang itu.

Sekarang aku ingat dengan sangat jelas, kisah Gurgles dan Bugman.

Aku baru saja masuk taman kanak-kanak tahun itu. Semua orang adalah teman ketika kamu berusia lima tahun, jadi aku tidak merasa kekurangan teman. Tetapi karena berasal dari keluarga miskin, aku jarang bertemu dengan mereka di luar sekolah. Orang tuaku menghabiskan seluruh waktu mereka untuk mencari nafkah sehingga tidak memiliki waktu untuk membawaku berkunjung ke rumah teman-temanku.

Itu membuatku menghabiskan sebagian besar waktu di tahun pertama sendirian, bermain dengan bermacam-macam pernak pernik acak dari rak di kamarku. Kekurangan uang membuat keluargaku memiliki kebiasaan menimbun barang dan mereka tidak suka membuang barang.

Salah satu barang itu adalah satu set TV kecil kuno. Sebuah kotak veneer kayu dengan lebar sekitar 60 centimeter, memiliki layar kaca cembung yang menempati setengah ruang dari panel depan. Di samping layar ada tombol besar yang digunakan untuk berpindah saluran. Di bagian atasnya ada sebuah antena yang dibentuk oleh dua kabel yang sangat berantakan.

Ketika bosan, aku akan menyalakannya dan biasanya hanya muncul saluran statis dan semut. Aku coba putar tombol agar dapat sinyal siaran lokal. Tapi yang ditemukan hanyalah Saluran menampilkan gambar tak jelas dan suara putus-putus. Tapi ada satu saluran yang menampilkan gambar yang jelas.

Saluran acara pertunjukan Gurgles dan Bugman.

Gurgles adalah seorang Badut – tapi bukan badut biasa. Dia mengenakan setelan hitam tipis yang menutupi tubuhnya yang tinggi kurus dengan dasi yang serasi, dan sepatu besar khas badut untuk melengkapi setelannya. Pupilnya benar-benar hitam – seperti kelereng eboni yang dipoles. Di sekitar mata, dan di pipi serta mulutnya diolesi cat hitam sehingga membuatnya tampak seperti tengkorak yang menyeringai. Tersisa hanya rambut keriting aneh yang tumbuh di sisi kepalanya lah yang membuatnya masih terlihat seperti manusia.

Meski Gurgles membuatku takut, Bugman membuatku lebih takut. Dia bertubuh pendek dan bulat (seperti kurcaci bungkuk) dengan jubah gelap. Dia memiliki prostetik yang menutupi matanya agar terlihat seperti lalat, dan mulut yang terbalik 90 derajat terbuka dari sisi ke sisi.

Pertunjukan itu seperti direkam dengan Candid Camera, layaknya konten-konten prank. Semua selalu dimulai dengan Gurgles dan Bugman yang bersembunyi di rumah seseorang. Gurgles akan menghadap kamera, menatapmu, dan jari kurusnya menyentuh bibirnya. Memberikan gerakan seperti menyuruhmu untuk tidak berbicara

Ketika orang terpilih itu mulai terlihat, suara tawa akan mulai diputar. Kita akan melihat orang tersebut menjalani rutinitas malamnya dan orang itu tidak menyadari apa yang dilakukan Gurgles dan Bugman.

Kita akan melihatnya menyiapkan makanan, atau duduk sambil menonton TV bersama keluarganya di ruang tamu, atau mengerjakan pekerjaan rumahnya. Lalu, kita akan menyaksikan bagaimana Gurgles dan Bugman mencuri pulpen, memindahkan gelas, atau menghilangkan barang-barang di belakang orang itu.

Sudut kamera akan berubah saat Gurgles dan Bugman berpindah tempat persembunyian mereka dari sudut gelap ruangan, ke lemari, ke langit-langit, atau di bawah furnitur, lalu melihat ke arahmu sambil mengedipkan mata. Semakin dekat dengan kamera, suara tawa semakin keras dan memekik.

Akhirnya ketika semua orang tertidur, seorang korban akan dipilih sebagai pertunjukan inti mereka. Mereka menunggu di lemari atau di bawah tempat tidur. Begitu korbannya tertidur, Bugman akan merangkak keluar dan dengan perlahan naik ke sampingnya. Rahangnya akan terbuka dan akan keluar sedotan tajam yang dia tempelkan di leher si korban.

Tujuannya untuk melumpuhkan korban mereka – karena ada kalanya mereka merontak ketika terbangun dan melihat Gurgles dan Bugman di atas mereka. Suara tawa akan menjadi sangat keras dan gaduh setiap kali mereka terbangun.

Gurgles akan menghadap kamera sementara penonton tertawa, dan Bugman akan memakai sedotannya untuk minum dari leher orang tersebut. Ketika korban berhenti merontak, gelak tawa akan berubah menjadi tepuk tangan dan sorakan.

Setelah pertujukan Bugman selesai, wajah Gurgles akan memenuhi seisi layar dengan senyum yang sangat lebar dan gigi tajamnya. Kemudian dia akan berbisik “sssssampai jummmmpa lagiiiiii”

Lirikan mata hitam pekat bak menembus layar itu selalu membuatku merinding. Aku benci acara itu, tapi selalu takut untuk berjalan mendekati TV saat tayangan itu diputar.

Suatu hari, TV itu menghilang dari kamarku. Saat itu orang tuaku bilang telah menjualnya untuk membayar sejumlah tagihan. Sebenarnya, aku malah lega mendengarnya.

Tapi kemarin ketika aku bertanya kepada mereka tentang TV itu lagi, mereka saling menatap dengan gugup dan menceritakan beberapa hal yang kulupakan dari masa kecilku.

Di pertengahan tahun itu, Derek (teman sekelas yang tidak terlalu dekat) meninggal dalam keadaan yang mengerikan. Dia dibunuh di tempat tidurnya dengan luka tusukan di leher. Namun tidak ada bukti perampokan ditemukan. Jadi orang tuanya yang putus asa ditahan sebagai tersangka utama meski mereka membantah semua tuduhan.

Pada saat Bu Nolan (guruku) memberi tahu seisi kelas, aku rupanya juga menjelaskan kalau Derek tidak mungkin meninggal karena aku melihat dia sekeluarga dalam acara pertunjukan Gurgles dan Bugman sehari sebelumnya.

Ketika Bu Nolan menceritakan kepada orang tuaku tentang hal itu, mereka segera mengambil TV dari kamarku, lalu membawanya ke tempat barang bekas dan membakarnya hingga jadi abu dan lelehan logam.

TV itu ada di kamarku karena sudah rusak. Kabelnya pun ternyata tidak tersambung dengan listrik.

Apa pun yang terlihat di layar itu bukanlah dari sinyal tv.

Jadi itulah ceritaku tentang Gurgles dan Bugman. Meski aku tidak yakin apakah itu benar-benar akhirnya.

Lagipula, kita tidak tahu apakah Gurgles dan Bugman masih melakukan pertunjukan malam mereka di suatu tempat di dunia ini?

Dan jika masih ada, siapakah yang akan menjadi bintang mereka berikutnya?


CREDITS

Cerita Oleh: WontThinkStraight

source: creepypasta.fandom.com

Diterjemahkan oleh: Atika

Dibacakan oleh: PapaChan


Kamu bisa dukung Podcast ini lewat Trakteer:

⁠⁠https://trakteer.id/malammalamstories/tip

What do you think?

100 Points
Upvote Downvote

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

    8970127 1735645404350 a7e7d3c0ac424

    Museum Santet Surabaya: Tempat di Mana Sejarah Medis dan Mistis Bertemu

    8970127 1736240607152 3a10c041bd2b1

    Pencurian Terbesar Dalam Sejarah Seni – Museum Isabella Stewart Gardner