“Lainey? Tolong jawab!” kataku, rasa cemas terdengar dari suaraku. “Apakah Ibu perlu menelepon pemadam kebakaran?” Masih tidak ada jawaban. Aku ingin melakukan panggilan darurat, tapi aku tidak bisa menutup teleponku… aku tidak bisa.
Akhirnya aku pun sampai di alamat tersebut. Rasa takut, mual dan syok memenuhi kepalaku. Aku bisa merasakan air yang mengalir di pipiku, namun bukan hanya air hujan. Aku melihat putriku tercinta mengenakan pakaian santainya… dilumuri noda darah. Satu simpul terikat di sekitar leher Lainey… dan simpul lainnya terikat pada dahan pohon yang besar dimana dia terjebak.
Aku menangis dan menangis… dan aku tidak bisa berhenti menangis. Akupun terjatuh, berlutut.. Dan mulai memukul lantai di bawahku. Mengapa harus putriku? Mengapa dia melakukan bunuh diri? Apakah dia memang melakukannya? Ataukah ada seseorang yang membunuhnya?
Aku memejamkan mataku selama beberapa menit untuk mencoba menahan tangisanku. Aku meraih handphoneku.. Berniat untuk menelepon ayahnya dan juga polisi. Kemudian… aku mendengar suara bisikan tipis dari teleponku.. Itu adalah jawaban yang sudah lama ku nantikan.
“Potong talinya, Ibu.”
DISCLAIMER
Cerita ini diterjemahkan oleh Tim MalamMalamStories dari situs creepypasta.fandom.com di bawah lisensi CC BY-SA 3.0.