Misteri Malam Ep.54: Pencurian Terbesar Dalam Sejarah Seni
Pencurian karya-karya seniman legendaris bukanlah hal yang asing. Namun, hingga saat ini tidak ada aksi dengan skala sebesar pencurian Museum Isabella Stewart Gardner yang dilakukan pada 1990 silam.
Terdapat 13 karya seni yang digondol maling dalam aksi pencurian museum yang terletak di Boston, Amerika Serikat, itu. Jika di total, museum tersebut mengalami kerugian dengan angka 500 juta US Dollar. Aksi itu menjadi pencurian terbesar dalam sejarah dunia seni.
Namun, meski aksi pencurian tersebut terjadi 32 tahun silam, hingga kini pihak kepolisian dan museum masih belum mengetahui nasib karya-karya yang dibawa kabur tersebut. Lantas, apa saja yang terjadi pada tanggal 18 Maret 1990 dinihari tersebut?B
Aksi pencurian besar-besaran ini dilakukan oleh dua orang yang menyamar sebagai polisi. Kedua orang tersebut mampu melumpuhkan petugas keamanan tanpa kesulitan dan berkeliaran bebas di dalam area museum.
Setelah melumpuhkan petugas keamanan, mereka langsung memotong kabel kamera CCTV. Mereka juga tidak memerlukan waktu lama untuk mengambil lukisan-lukisan yang menjadi target. Keduanya hanya membutuhkan waktu sekitar 81 menit di dalam area museum dan kemudian melarikan diri.
Para pencuri ini mampu menjalankan aksinya dengan mudah karena pada saat itu, sistem keamanan di Museum Isabella Stewart Gardner masih belum sempurna. Selain itu, dua petugas keamanan yang tengah berjaga juga tidak menjalankan tugasnya dalam kondisi terbaik.
Aksi pencurian ini baru diketahui ketika para petugas keamanan shift pagi datang untuk menjalankan tugas mereka. Para petugas keamanan yang baru datang menemukan dua orang penjaga shift malam dengan kondisi terikat di area basement museum.
Selama berada di dalam area museum, kedua pencuri itu memecahkan kaca protektor yang melindungi sepasang lukisan karya seniman legendaris asal Belanda, Rembrandt van Rijn. Untuk 11 lukisan lainnya, mereka hanya perlu memotong kanvas dari bingkai yang tergantung di dinding.
Selain mencuri 13 lukisan, para pencuri itu juga membawa kabur sejumlah karya seni dengan nilai yang tidak terlalu mahal. Tapi, mereka malah meninggalkan lukisan paling berharga di Museum Isabella Stewart Gardner, yakni The Rape of Europa karya seniman Italia, Titian.
Pihak kepolisian langsung melakukan investigasi aksi pencurian ini. Akan tetapi, upaya pihak kepolisian nampaknya tidak membuahkan hasil karena hingga hari ini, dalang pencurian Museum Isabella Stewart Gardner maupun nasib karya-karya yang dibawa kabur pencuri itu masih belum diketahui.
Meski kasus pencurian tersebut belum terpecahkan, polisi sempat mengantongi mencurigai beberapa orang. Pihak kepolisian menduga mafia di kawasan timur Amerika Serikat merupakan pihak yang bertanggung jawab atas insiden di Museum Isabella Stewart Gardner.
Robert “Bobby” Gaurente, menjadi kandidat utama sosok yang dicurigai pihak kepolisian sebagai dalang utama pencurian. Gaurente diduga telah memindahkan barang-barang curian dari Museum Isabella Stewart Gardner ke Philadelphia. Akan tetapi, pihak berwajib tidak bisa menemukan bukti kuat untuk menghukum Gaurente atas kasus hilangnya banyak lukisan di Museum Isabella Stewart Gardner.
Pada bulan Maret 2022, kepala keamanan Museum Isabella Stewart Gardner, Anthony Amore, mendapat informasi berharga terkait aksi pencurian tiga dekade sebelumnya. Seorang yang identitasnya tidak diketahui menyebut pembunuhan Jimmy Marks pada Februari 1991, memiliki kaitan erat dengan kasus pencurian di museum.
Marks merupakan salah satu anak buah mafia paling terkenal di kawasan Boston. Marks sudah cukup sering keluar masuk penjara karena aksi pencurian, pembunuhan serta transaksi narkoba.
Marks dibunuh ketika sedang berusaha memasuki kediamannya. Sama seperti kasus pencurian di Museum Isabella Stewart Gardner, pembunuhan Marks juga tidak terpecahkan.
Pihak kepolisian mengatakan Marks sempat mengakui keterlibatannya atas aksi pencurian di Museum Isabella Stewart Gardner sebelum dibunuh. Namun, polisi tidak mengetahui seberapa besar peran Marks dalam aksi pencurian.
Adanya informasi baru ini diharapkan bisa memecahkan kasus pencurian di Museum Gardner. Pihak museum pun menawarkan imbalan sebesar 10 juta US Dollar kepada informasi yang bisa mengembalikan karya-karya seni yang dicuri tiga dekade silam.
Kamu bisa dukung Podcast ini lewat Trakteer:
GIPHY App Key not set. Please check settings