Menurut ibu, dia sudah memastikan kalau itu bukanlah ulah possum atau burung malam, dan dia berusaha untuk mengabaikannya, berpura-pura membaca bukunya dan terus menatap ke depan, bahkan tidak melirik sama sekali ke arah jendela.
Bunyi ketukan itu mengeras, sepertinya apapun yang ada di luar sana mulai kesal, dan ibu pun berdoa. Doa pertama yang muncul di pikirannya adalah doa Salam Maria, dan dia mengucapkannya dengan keras. Ibu melakukan semua itu sambil tetap mengunci pandangannya di bagian tengah buku, tetapi dia tidak lagi melihat kata-kata yang tercetak.
Ketika doa itu selesai, suara ketukan pun berhenti. Setelah malam itu, suara itu tidak pernah terdengar lagi, akan tetapi, kejadian aneh muncul di bagian lain dari rumah.
Di kisaran waktu yang sama, Joey sering berada di rumah pada siang hari. Dia bekerja di lapangan golf pada akhir pekan, dan di siang hari dia belajar. Karena ujian akhir sudah dekat, dia lebih sering di rumah saat aku berada di sekolah dan ibu ada di tempat kerja.
Kemudian dia mulai mendengar suara-suara di sekitar rumah. Pada awalnya, itu bukanlah hal yang terlalu dramatis, hanya bunyi-bunyi ketukan yang sangat tipis, terkadang sesuatu seperti suara-suara atau bisikan.
Joey mengatakan kepadaku kalau semua itu adalah hal-hal yang masih masuk akal, dan bisa saja merupakan kebisingan yang tembus dari rumah-rumah tetangga atau suara yang bergema dari jalan.
Hanya ada satu kejadian yang benar-benar mengganggunya, dan itu terjadi pada larut malam, sekitar jam 2 pagi. Joey sedang duduk di meja dapur, belajar di hari terakhir sebelum ujian. Ketika dia berpikir untuk berhenti dan segera tidur, dia mendengar suara cekikikan anak-anak dan sebuah bunyi berdenting yang jelas.
Ini bukanlah suara tipis dari rumah tetangga, dia mengatakan kalau suara itu terdengar tidak begitu jauh dari koridor yang mengarah ke ruang keluarga.
Joey pikir itu adalah ulahku yang sedang mengerjainya, jadi dia memanggilku dan bertanya mengapa aku belum tidur. Karena dia memang sudah selesai belajar, dia merapikan buku-bukunya dan datang menemuiku.
Koridor itu kosong, begitu juga ruang keluarga, tetapi ketika dia sedang mencariku, terdengar suara cekikikan kecil dari belakangnya, dari tangga menuju kamar. Joey mengatakan kepadaku, kalau saat itu dia tidak merasa takut, hanya kebingungan, bagaimana aku bisa melewatinya tanpa disadarinya.